Senin, 25 Mei 2009

ALUMNI SMPN 1 BDG'88 *lapan' lapan'*



Lepas Sekolah Dasar…kebanyakan dari kami adalah anak-anak yang masih mereka-reka perjalanan hidup kami selanjutnya… Ada yg karena orang tua, ikut kakak, tetangga, ikut teman SD atau saran guru sehingga kami memilih SMP yang konon Indonesian founding father, Soekarno pernah mengajar dan didirikan oleh seorang tokoh pergerakan Taman Siswa, Setiaboedhi Danoedirdja alias Douwes Dekker …. Kami adalah anak yang memiliki kepintaran diatas rata2 karena banyak dari kami yang mempunyai ‘NEM’ baik dan layak masuk ke SMP manapun tapi kami memilih atau dipilihkan masuk ke SMPN 1 Bandung dengan harapan menjadi NOMOR SATU….

Layaknya anak yang sedang bertumbuh…maka kamipun merasa ada perubahan-perubahan yang tidak hanya terjadi dengan lingkungan baru kami, namun dalam tubuh kami… tiba-tiba kami menjadi makhluk yang paling sering berdiri di depan cermin… bentuk-bentuk tubuh kami menunjukkan penonjolan disana sini…suara kami berubah….dan itu semua membingungkan bagi kami kala itu… terjadi perubahan pada pemikiran kami dari anak-anak menuju dewasa muda sehingga karena perkembangan otak yang pesat diperlukan hati yg bijak untuk memahami kami lebih dalam….

Kala memasuki tahap remaja, dimana otak kami bertambah besar maka kamipun mulai kritis, hati kami mulai sensitif dan kamipun mulai jatuh cinta demikian pula dengan ego yang ingin dipuaskan dengan membentuk kelompok-kelompok yang tak jarang membuat onar …

Ketika itu kami tidak mengerti mengapa tiba-tiba kami menjadi pembantah nomor wahid, omongan kami harus didengar dan eksistensi kami harus diakui… Kamipun kaget dengan pemikiran dan bantahan kami yang bisa membuat orang yg kami tuakan tercengang… ah setelah dewasa akhirnya kami sadari bahwa fase itu adalah fase kritis dalam hidup… jalan lurus atau bengkok yang kami tuju akan menjadi titik poin kami untuk menentukan langkah selanjutnya…

Tidak jarang setiap bulannya kami mendengar pengumuman dari TOA Ibu Meri tentang iuran SPP yang belum dibayar…tidak jarang kami mendengar gank sekolah kami tawuran dengan sekolah lain…tidak jarang kami mendengar teman kami ada yang membaca buku 'biru', mencoba lintingan rokok, tidak membayar makanan di kantin dan kenakalan-kenakalan remaja lainnya hanya untuk disebut EKSIS….

Guru-guru kami tercinta, maafkan kami bila kami terkadang menolak hal2 positif yang Bapak dan Ibu ajarkan…. Maafkan kami kalau kami sering membuat malu sekolah ini karena sepak terjang kami yang memble namun terasa kece bagi kami… Maafkan kami bila harapan-harapan Pahlawan tanpa jasa belum terlaksana seluruhnya pada kami….Kami hanyalah manusia-manusia yang mewarnai taman ksatrian sehingga ada bunga yang indah dan harum mewangi, pohon hijau yang meneduhkan tapi ada juga rumput liar dan gulma, yang kesemuanya memberi panorama alami taman imajiner yg bernama SMPN 1 Bandung lulus thn 1988…. Dan dengan kesadaran mendalam, kamipun memaafkan setiap perbuatan guru-guru kami yang terkadang terlalu berlebihan dengan tangan yang terlanjur mendarat ke raga karena kami menyadari bahwa guru juga manusia….

Ibu Bapak guru Kami tercinta, terimakasih atas ilmu budi pekerti, ketrampilan untuk hidup, ilmu hitung, gambar, sosial dan rekayasa yang telah diajarkan pada kami dengan suatu proses belajar mengajar CBSA yang indah untuk dikenang…

Bermula dari mimpi, akhirnya kami Alumni 88 berupaya mewujudkannya…menjaring teman2 yang telah terpisah-pisah 21 tahun tidaklah terlalu mudah namun berkat kerja cerdas dan bantuan teknologi semua bisa diwujudkan…. Dengan ikhlas, maka teman-teman dapat terus membuka pintu-pintu yang asalnya terkunci menjadi terbuka lebar membawa para alumnus menuju hari ini….terima kasih pada teman-teman yg telah memposisikan ‘a man in the right place’ sehingga tidak ada kerjaan yang dirasa sukar kecuali mudah, senang dan menyenangkan….Dan akhirnya hanya kesyukuran yang kami panjatkan ketika kami dapat melihat pertalian silaturahim itu kembali terjalin….

SMPN 1 Bandung & guru-guru kami yg terbaik, ijinkan Alumni 88 datang kembali dengan jabat erat persaudaraan dengan segenap ketulusan untuk berkumpul…dan ajang reuni ini sebagai kelahiran kembali keeratan di hati kami…bukan untuk menjadikan kami bangga karena merasa lebih kaya bagi yang berharta dan bukan juga menjadi ajang untuk merasa rendah diri bagi yang belum sejahtera… tapi kami hadir disini membawa KEBANGGAAN sebagai SAUDARA SEAKAR…SAUDARA SE SMP DI SMPN 1 BANDUNG yang lulus tahun 1988… Pertemanan bagi kami suatu rangkaian perpaduan hati ketika meninggalkan kehartaan, kegelaran dan kestatusan sehingga semua terasa padu dan kelanggengan Inshaallah akan terwujud….

Semoga alumni SMPN 1 Bandung’88 menjadi Nomor satu di dunia dan akherat dan selalu memperoleh kelapangan hati dan kelapangan jiwa ….Amien….