Selasa, 19 Februari 2008
ANTARA ANTI PLASTIC, WWF & ITB
Selasa, 12 Februari 2008
ADA BANGSAWAN DI AULA BARAT ITB
Senin, 11022008 bertepatan 3 Safar 1429H, aq menjadi salah satu peserta seminar ttg “Mencari Sistem Ekonomi Solutif untuk Menghadapi Tantangan Arus Globalisasi.”
Seminar ini membuka kesadaranku ttg betapa tidak pedulinya aq dgn Negara & bangsa ini yang makin hari makin terjepit dengan berbagai cobaan ekonomi plus plus alias + bencana, + kerusakan moral +politik kejepit de-el-el…. Inti dari semuanya itu sebenarnya krn qta sbg rakyat kurang cerdas, syukur dan mau peduli dengan slogan yang yg sering dikatakan Bapak Soekarno “Jangan tanya apa yang telah diberikan negara ini kepadamu, tapi tanyalah apa yang sudah kau beri untuk negara ini?”
So, menurutku orang yang peduli bangsa seperti Bapak Faisal Basri (Ekonom), Ibu Hendri Saparini (Ekonom Econit), Bapak Agus Triyono (Pappernas) dan Bapak Muhammad Ismail Yusanto (Hizbut Tahrir) yang menjadi pembicara dan punya concern dengan bangsa ini yang disebut para bangsawan bukan kaum borguis yg punya kebiasaan unik utk menghambur-hamburkan duit utk memuaskan diri pribadinya saja.
Ketika pulang di atas VW Beetleku aku tercenung sejenak sambil menikmati gehu (tahu goreng sayur)…. Hmm memang benar tidak ada komponen Indonesia di tempat yang aku duduki kini…. Mobil ini jelas-jelas buatan German, aku sbg supirpun baru memakan produk olahan kedelai yg kini menjadi produk impor kemudian ketika aku minum air mineral tertulis aqua danone yg jelas2 punya France, pun ketika hape berdering maka Finlandia lah yg mengeruk uang aq ketika produk ini kubeli….hm memang hanya udara di dalam ban dan ludah sang penambal ban yang produk Indonesia asli itupun bila sang empunya saliva tidak memakan tahu, tempe or sejenisnya…. Indonesia, Negara yg memiliki pantai terluas, tanah tersubur, bak seperti sekeping surga yg 4JJI kasih untuk warga dunia kini terancam dengan penjajahan gaya baru yang sayangnya rakyat-rakyatnya sangat menikmati penjajahan itu termasuk aku….miris memang….
Thanx para bangsawan, senang rasanya seruangan dgn anda-anda semua yg membuat aura kebangsaan menyeruak sampai para peserta n now we must moving together toward better Indonesia dan yang diperlukan cukup nyali, semangat dan ilmu yang mumpuni. InsyaAllah mudah bagi 4JJI...kun fayakun maka jadilah.
Sabtu, 09 Februari 2008
Namanya AHMAD DHANI PRASETYO
Anyway, yg menggelitikku adl ttg bakatnya yg menamakan nama2 disekitarnya dgn kata2 yg penuh makna yg menurutku ilham itu dikarenakan Dhani seorang pecinta baca serta disayang & menyayangi 4JJI, semisal:
- Dewa 19, bila lihat diwebsitenya penulisan angka 19 dikarenakan personel dewa memulai kariernya diusia itu. Sempat tidak menggunakan angka itu tapi kemudian diadakan kembali. Menarik, di QS Muddasir (74:30) Diatasnya ada 19 (malaikat penjaga). Bahkan Rasyad Khalifah menemukan rahasia angka 19 di dlm Alquran:
- Ahmad Al Ghazali merupakan seorng filsuf dan teolog terkenal dari Persia dan kitab-kitab karangannya yg terkenal spt ihya ulumudin, minhajul abidin, bidayah alhidayah dll.
- El Jalaluddin Rumi seorg sufi yg lahir pada thn 1207 di Balkh, Afganistan dan tinggal di Konya, Turki banyak melahirkan puisi sastra Islam. Selain itu juga Rumi identik dgn tarian religi yg biasa disebut Sama'. Tarian yang biasanya dibawakan para darwis ini akhir-akhir ini juga ditekuni oleh Dhani.
- Abdul Qadir Jaelani merupakan seorang sufi besar yang hidup pada 1078-1167 M yang menelurkan buku Mafatih Al Ghayb (Pengungkap Kegaiban)
- The Rock nama bisnis terbarunya yang ternyata lepas dari nama aliran musik yg dianutnya, nama itu merupakan nama sebuah tempat di Yerussalem, Palestina dekat Masjid Al-Aqsa yang dikenal dengan Dome of The Rock.
- Bahkan penamaan Mulan Jameela tidak lepas dari ilham dari Hadits Riwayat Tirmidzi tentang seorang anak Ibnu Umar RA yang bernama Ashimah, diganti oleh Rasulullah SAW menjadi Jamilah.
Selasa, 05 Februari 2008
BANDUNG KOTA TERCIHUY
Walau domisiliku di perbatasan Cimahi, hanya kurang dari satu kilometer dari Bandung namun hampir seluruh hidupku dihabiskan di kota Bandung, baik ketika lahir, sekolah maupun aktivitas lainnya. Makanya aku selalu cinta sama kota yang satu ini dan memimpikan kota ini menjadi KOTA TERCIHUY di dunia…. (TERtib, Cerdas, Indah, HijaU, dan nYaman). Sayangnya sampai kini Bandung masih belum dikategorikan seperti itu, karena:
- Pedestrian & Bahu Jalan.
Aku heran deh, pedestrian yang dibuat di Bandung dibuat seolah-olah diperuntukan untuk kaki lima yang sekarang berubah manjadi kaki roda sehingga bila ada Satpol PP mereka bisa langsung kabur. Selain itu banyak juga rumah-rumah yang fasadnya tertutupi oleh kios-kios yang pastinya tidak berizin alias liar. Padahal salah satu pariwisata di Bandung ini adalah arsiteknya lho….
So, kalo pemerintah tidak berdaya, gimana kalo kita-kita aja yang menghentikan pembelian apapun di tempat-tempat yang mengkorupsi hak kita sebagai pejalan kaki…
- Jembatan Penyeberangan
Di seluruh Bandung, yang aku tahu jembatan penyeberangan yang berfungsi dengan selayaknya yaitu yang berada di Wiyata Guna (Panti Tunanetra), Jl. Pajajaran Bandung. Selebihnya hanya proyek buang-buang duit aja. Selain anak tangganya yang curam, jaraknya yang makin jauh dan terkesan menyeramkan bila berjalan di atasnya. So, karena jembatan penyeberangannya banyak digunakan untuk space iklan, kenapa ngga' dibuat kerjasama aja dengan pengiklan membuat jembatan penyeberangan pertama di dunia(?) yang menggunakan lift? Pasti deh jadi tujuan pariwisata yang ujung-ujungnya duit masuk juga ke Pemda.
- Pengendara Motor
Sudah bukan rahasia lagi kalo penggunanya kebanyakan orang-orang yang tidak layak untuk mendapatkan SIM terutama kalo kita lihat diperlintasan KA yang dua arah. Wuih…benar-benar pembuat kekacauan, mungkin itu juga yang menjadi cikal bakal genk motor. So, gimana ya solusinya…. Aku juga bingung!#?*?
- Bahasa Sunda
Faktor utama kenapa aku tidak tertarik untuk mempelajari Bahasa Sunda, karena waktu aku kecil aku sering diajarin dengan kata sunda kasar oleh teman-temanku dan diketawain karena berkata yang tidak benar sejak itu kapok deh. Dan sekarang, aku sering sekali mendengar di public area mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang mengobrol dengan berbahasa Sunda dan setiap kata-katanya diselip dengan kata-kata kotor wuih makin muak aja gue dengarnya. Untung ada STV sebuah saluran penyiaran local yang menggunakan & menyajikan bahasa Sunda dengan terhormat, Saluut! Pak Gub, tolong dong buat peraturan tentang penggunaan Bahasa Sunda dan sanksi bagi oknum yang menghancurkannya. Bukankah orang Sunda itu memang seharusnya bertutur kata dengan lemah lembut …?
Selain hal di atas, ada juga yang membuat aku harus ngacungin jempol untuk Dinas Perhubungan terutama untuk rekayasa jalan rayanya, kayaknya Oke tuh apalagi dinas pertamanan yang membuat lahan kosong di jalan raya di "bunga"in… Saluut….
Bukankah BANDUNG adalah pusatnya Siliwangi? Jadi kudu TERtib. Pusatnya orang pinter (ITB, Unpad, Unpar, dll) makanya kudu Cerdas. Banyak bangunan antiknya makanya kudu Indah. Flowercity alias kota bunga makanya kudu Hijau. n berhawa sejuk makanya kudu nYaman? BANDUNG memang satu-satunya kota di dunia yang mempunyai tiket sebagai KOTA TERCIHUY….bukan begitu?