Selasa, 23 Desember 2008

menanam yuu....




Selama di Jakarta aku beberapa kali berkesempatan 'memergoki' seorang nenek sepuh pemilik kost tempat ku tinggal, dan suatu hari aku sempatkan untuk berdialog di area parkir ketika sang nenek sedang memandori pembantu2nya untuk menanam sebuah pohon. Nenek ini sepanjang saya lihat selalu dikawal seorang sitternya.

Aku: Sore Bu, rajin amat, pohon apa yang ditanam?
Nenek: Oh, ini... sayah ngga' tahu namanya, tapi kemaren lalu sayah pergi ke rumah sodarah, pohon ini kalo berbunga aromanya harum, jadi nanti seluruh kost-an ini harum.
Aku: Bu, kelihatannya awet muda, sudah berapa sebenarnya umur Ibu?
Nenek: Hampir seratus. Sayah rajin minum rebusan daun salam setiap hari dengan obat Cina yang dibawa anak dari Singapur
Aku: Oh... pantesan nenek sehat ya imbuhku....
Setelah berbasa-basi sebentar kemudian aku pamitan menuju kamarku...

Jadi teringat sama hadits "kejarlah ilmu walaupun ke negeri Cina", dan sekarang Orang dari negeri itu sudah memberi ilmu padaku bahwa menanam itu adalah perbuatan yang tidak mengenal pamrih. Beliau menanam pohon yang yang belum berbunga dan bila saat itu tiba, harumnya belum tentu beliau nikmati. Ada keikhlasan disana. Dapat pelajaran lagi deh, salam kompax ya nek:)

baca juga berkebun tanda syukur.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add your comment