Selasa, 19 Februari 2008

ANTARA ANTI PLASTIC, WWF & ITB

05-060208 Aksi Anti Plastic Bag Campaign (APBC) yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB, dan 090208 Roadshownya.
110208 “Mencari Sistem Ekonomi Solutif untuk Menghadapi Tantangan Arus Globalisasi.” Bpk Faisal Basri salah seorg pembicara mengatakan “air kemasan yang berasal dari mata air di Indonesia, tapi akibat masuknya modal asing seperti aqua yg dibeli Danone, Prancis atau Ades yang dibeli Coca-Cola Company, US maka pundi2nya masuk ke negara2 tsb, so mulai sekarang n dari diri sendiri bila butuh utk membeli air kemasan please membeli merk local agar uangnya masih tetap berada di negeri tercinta”.
160208. Aq datang lagi ke kampus ITB kali ini ingin mengikuti diskusi mengenai air & lingkungan serta pemutaran film PLANET EARTH DEEP SCREEN dalam rangka memperingati jelang hari air sedunia. Setelah melakukan registrasi atas nama umum, aq sedikit terhenyak ketika diberi 1 kaleng coca cola. Two thumbs up untuk film n behind the schenenya. After film the end kembali panitia memberiku sebotol air mineral ades.
Kemudian dilanjutkan dgn diskusi, pembicara pertama dari WWF Mbak Dewi Satriani membahas ttg Coral Triangles & WWF Concerns utk menyelamatkan bumi. Pembicara Kedua Bapak Supardiyono Sobirin dari Dewan Pemerhati Kehutanan & Lingkungan Tatar Sunda selain berbicara mengenai air, beliau pun membahas ttg plastic di Bdg /harinya yg ternyata Bisa menutupi 50 lapangan sepakbola dlm sehari, Dibutuhkan waktu 300-500 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna sedang logam perlu waktu 100 tahun. Pembicara ke-3 DR Nursalam Rahman Nganro, Dosen Marine Ecology ITB, he said film tadi yg menceritakan laut dalam > 200m dpl berhubungan dengan aktivitas di laut dangkal dan berhubungan pula dengan daratan karena semuanya merupakan suatu ekosistem yang saling terkait. So, apa yg kita perbuat di darat akan berdampak pula ke laut dalam yang bahkan sebagian besar penduduk bumi belum terpikir utk melancong ke sana .
Sampai akhir sesi pertanyaan, tidak ada satupun mahasiswa yg bertanya ttg kenapa WWF disponsori oleh Coca cola company yang benar2 paradoks, bukan hanya limbahnya tapi juga cara bisnisnya. Ketika ekosistem saling terkait, apakabar ekosistem di ITB dengan Anti Plastic Bag Campaign, Seminar Ekonomi Solutif n sponsor WWF? Ternyata kita masih peduli, aware bahkan action sebatas rame2nya saja bak buih ombak lautan.
Ketika WWF pada hari yg sama me”LaunchSupporterwwf.org aku merasa perlu untuk mengkaji dan mengkritisi dulu sebelum bergabung.
Di Bulan kedua 2008 ini aku belum melihat mahasiswa yang kritis di Institut Terkemuka di Bandung ini, mungkinkah karena program BHMN atau aq yang terlalu berharap lebih dgn keberadaan kaum intelektual ini. Di Ruang Liga Film Mahasiswa (LFM) aku duduk di sayap kanan, ketiga dari depan dan diatas mejanya ada sebuah ukiran logo Ganeca yg dipahat oleh seorang yg iseng namun mampu membuat huruf U dibibirku. Di atas logo itu tertulis: Intjaran Tjewek Bandoeng since 1920. Semoga bukan niat itu yg membuat para mahasiswanya pengen studi di kawasan Ganeca 10 Bandung. Hmm….

1 komentar:

  1. hmmmm memang ironis ya...
    banyak juga kan kampanye lingkungan hidup/kesehatan yang disponsori oleh produk rokok. Inilah tanda bahwa sulit untuk keluar dari lingkaran setan....hehhehe

    BalasHapus

Add your comment