Senin, 07 Januari 2008

Tembok-tembok itu telah dia hancurkan…


Ada sekuntum mawar yang hidup dikelilingi tembok imajiner yang tinggi dan berlapis. Tembok itu dia buat sendiri untuk melindungi dirinya dari kekurangan dirinya agar tidak ingin diketahui orang lain.

Dan pada suatu ketika dia tersadar bahwa tubuhnya hanya mampu meninggi dan bunganya tetap satu dan tidak ada rumpun-rumpun akan menambah semarak atau menggantikannya kelak dan dia menendang tembok-tembok itu. Ciaat..ciaat..ciaat dan bless runtuhlah tembok-tembok itu… Dia melihat disekelilingnya ternyata bunga-bunga lain yang sama waktu tanamnya sudah banyak yang tumbuh subur dengan rumpun yang banyak, warna-warni yang ceria, dan beraneka ragam dan bentuk, walaupun ada pula yang kering kerontang dan bergulma.

Bunga mawar itu tetap berdiri solitaire, lalu dia tertunduk melihat ke batangnya dan terlihat olehnya sebuah gembok yang melingkar di hatinya, gembok itu dalam keadaan terkunci dan anaknya sudah lama dia buang dan entah berada dimana….

Akhirnya sang mawar menyebarkan berita ke seluruh negeri untuk membawakan kunci yang bisa membuka gembok itu. Berita itu terdengar oleh para kumbang di 8 penjuru mata angin, mereka berdatangangan membawa kunci yang tidak sedikit berbentuk sangat indah tetapi ketika gembok itu dibuka ternyata belum ada yang pas dan tidak terdengar bunyi ‘klik’ yang menandakan bahwa gembok hati itu terbuka….

Tiba-tiba mawar mekar itu merasa letih dan jatuh tersungkur tanpa terasa air matanya berlinang dan terdengarlah suara gemuruh diatas kepalanya. Dia tengadah dan terlihat di atas langit cahaya berbentuk hati berwarna merah muda banyaaak sekali. Oooh itukah cahaya sang Mahacinta? Astaghfirullahaladzim, ternyata cahaya itu yang telah dia lupakan untuk menemukan kunci gembok hatinya. Bukankan hak prerogative Sang Maha cinta Kun Fayakun maka semuanya bisa terjadi?.... Maafkan dan ampuni aku ya Allah… katanya lirih…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add your comment