Senin, 07 Januari 2008

Mr.Dentist, aku kelepek-kelepek...

Simple wondering-listening, empathizing, staying in touch-is an ideal starting point.

Baru kali ini aku merasa berkesan sama seorang dentist, dia seorang ahli bedah mulut yang menangani 2X operasi dan satu kali cabut geraham bungsuku yang tumbuh menembus daging alias impaksi.

Dia seorang yang pintar , humble dan komunikatif sehingga dalam proses operasi ketika penyuntikan jarum anestesi yang rasanya tidak mungkin tidak sakit, aku tetap merasa nyaman. Sampai-sampai untuk cabut gigi dan ngebersihin plak aku rela menahan rasa sakit karena harus menunggunya pulang dari luar pulau jawa dan tidak berpaling ke lain dokter. He touch my hearth

Dokter ini juga agak nyeleneh, dengan cincin yang melingkar di jari manisnya, jam prakteknya bisa kapan saja, sangat kasual, malam minggu, malam tahun baru bahkan tanggal merahpun dia tetap melayani pasiennya di klinik kecilnya. Selain itu juga dia bisa diakses melalui SMS dan hapenya anytime. I think he born to be a dentist.

Aku terpesona dengan dengan kepribadiannya, padahal hanya sedikit yang aku tahu darinya, selain itu dia juga telah menuntaskan permasalahan kesehatan gigiku plus musik di ruang prakteknya yang love…love melulu sanggup membuat gue kelepek-kelepek….http://photos1.blogger.com/blogger/7678/802/1600/wink.gif">

Akhirnya selesai perawatan gigiku. Menurutnya gigiku bagus dan harus melakukan dental care 3 or 4 bulan sekali. Oke deh dok. Thank-U. I’ll do it. Mau dong dikenalin dengan temannya yang baik & pintar like U n available….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add your comment