Selasa, 05 Februari 2008

BANDUNG KOTA TERCIHUY

Walau domisiliku di perbatasan Cimahi, hanya kurang dari satu kilometer dari Bandung namun hampir seluruh hidupku dihabiskan di kota Bandung, baik ketika lahir, sekolah maupun aktivitas lainnya. Makanya aku selalu cinta sama kota yang satu ini dan memimpikan kota ini menjadi KOTA TERCIHUY di dunia…. (TERtib, Cerdas, Indah, HijaU, dan nYaman). Sayangnya sampai kini Bandung masih belum dikategorikan seperti itu, karena:

  1. Pedestrian & Bahu Jalan.

Aku heran deh, pedestrian yang dibuat di Bandung dibuat seolah-olah diperuntukan untuk kaki lima yang sekarang berubah manjadi kaki roda sehingga bila ada Satpol PP mereka bisa langsung kabur. Selain itu banyak juga rumah-rumah yang fasadnya tertutupi oleh kios-kios yang pastinya tidak berizin alias liar. Padahal salah satu pariwisata di Bandung ini adalah arsiteknya lho….

So, kalo pemerintah tidak berdaya, gimana kalo kita-kita aja yang menghentikan pembelian apapun di tempat-tempat yang mengkorupsi hak kita sebagai pejalan kaki…

  1. Jembatan Penyeberangan

Di seluruh Bandung, yang aku tahu jembatan penyeberangan yang berfungsi dengan selayaknya yaitu yang berada di Wiyata Guna (Panti Tunanetra), Jl. Pajajaran Bandung. Selebihnya hanya proyek buang-buang duit aja. Selain anak tangganya yang curam, jaraknya yang makin jauh dan terkesan menyeramkan bila berjalan di atasnya. So, karena jembatan penyeberangannya banyak digunakan untuk space iklan, kenapa ngga' dibuat kerjasama aja dengan pengiklan membuat jembatan penyeberangan pertama di dunia(?) yang menggunakan lift? Pasti deh jadi tujuan pariwisata yang ujung-ujungnya duit masuk juga ke Pemda.

  1. Pengendara Motor

Sudah bukan rahasia lagi kalo penggunanya kebanyakan orang-orang yang tidak layak untuk mendapatkan SIM terutama kalo kita lihat diperlintasan KA yang dua arah. Wuih…benar-benar pembuat kekacauan, mungkin itu juga yang menjadi cikal bakal genk motor. So, gimana ya solusinya…. Aku juga bingung!#?*?

  1. Bahasa Sunda

Faktor utama kenapa aku tidak tertarik untuk mempelajari Bahasa Sunda, karena waktu aku kecil aku sering diajarin dengan kata sunda kasar oleh teman-temanku dan diketawain karena berkata yang tidak benar sejak itu kapok deh. Dan sekarang, aku sering sekali mendengar di public area mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang mengobrol dengan berbahasa Sunda dan setiap kata-katanya diselip dengan kata-kata kotor wuih makin muak aja gue dengarnya. Untung ada STV sebuah saluran penyiaran local yang menggunakan & menyajikan bahasa Sunda dengan terhormat, Saluut! Pak Gub, tolong dong buat peraturan tentang penggunaan Bahasa Sunda dan sanksi bagi oknum yang menghancurkannya. Bukankah orang Sunda itu memang seharusnya bertutur kata dengan lemah lembut …?

Selain hal di atas, ada juga yang membuat aku harus ngacungin jempol untuk Dinas Perhubungan terutama untuk rekayasa jalan rayanya, kayaknya Oke tuh apalagi dinas pertamanan yang membuat lahan kosong di jalan raya di "bunga"in… Saluut….

Bukankah BANDUNG adalah pusatnya Siliwangi? Jadi kudu TERtib. Pusatnya orang pinter (ITB, Unpad, Unpar, dll) makanya kudu Cerdas. Banyak bangunan antiknya makanya kudu Indah. Flowercity alias kota bunga makanya kudu Hijau. n berhawa sejuk makanya kudu nYaman? BANDUNG memang satu-satunya kota di dunia yang mempunyai tiket sebagai KOTA TERCIHUY….bukan begitu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add your comment