Sabtu, 08 Agustus 2009

PANDANGAN SURYAKANTA…



Dan musimpun berganti…

Sepi di hingar bingar hidup
Haru biru di senyum tawa

Hijrah…
Ada kemudahan
Pun Kehambaan

Bukan tak sabar apalagi tak syukur
Bahkan telur semut pun terlihatnya

Kulelah pandangan suryakanta itu….

Jumat, 05 Juni 2009

Pasangan SUDAH MENIKAH....



Miitsaaqon Ghalidzaa = Perjanjian yg kokoh…
dalam Alquran diulang tiga kali:
Pertama, Ketika ALLAH mengambil perjanjian dengan Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa (QS 33:7)…Kedua, Ketika ALLAH mengangkat Gunung Sinai ke atas kepala Kaum Bani Israil (QS 4:154)… Ketiga, Pernikahan….

Maka perjanjian pernikahan sama derajatnya dengan perjanjian Allah dengan para Nabi dan sama dahsyatnya dengan perjanjian bangsa Israil yang menyatakan akan bersumpah setia pada Allah SWT dengan Gunung Sinai digantungkan di atas kepala mereka. Akad Nikah, perjanjian sakral yang dengannya malaikat mengamini dan Allah memberi penghormatan tertinggi dengan menunjukkan bahwa DIA hadir dengan diciptakannya ketertarikan antara lelaki dan perempuan.

Seperti dengan ajal dan rejeki, datangnya kekuasaan Allah berupa pernikahan pun dirahasiakanNya… MaksudNYA pasti Maha Baik… disaat yang tepat dan pada orang-orang yang di’tepat’kanNYA maka “Kun Fayakun” peristiwa ‘MIITSAAQON GHALIDZAA’ itupun terjadi…

Karena agungnya perjanjian nikah itu maka Rasulullah bersabda bahwa Menikah telah menjalankan separuh ibadah….sesuatu yg haram menjadi halal namun tidak mudah menghadapi dua makhluk yang mempunyai banyak perbedaan…Ketika pasangan menemukan ‘burung patah sayap’ yg dengannya harus tetap disyukuri karena bukan jiwanya yang patah… Atau ketika pasangan yang diibaratkan dengan ‘pakaian’ didapatinya robek, maka bukan untuk dicampakan tetapi dijahit agar pakaian tersebut rapi kembali dan tidak menganga… bahkan ketika didapati ‘pakaian’ itu berlubang…bukan untuk dibuang namun ditambal dengan sentuhan sulaman indah yang tetap memikat…

Wujud kesyukuran itu akan menambah kekayaan hati yang bisa merespon dengan cara terbaik setiap keadaan yang akan dihadapi dan hanya dengan iman yang kuat maka kesyukuran selalu tertanam dihati sehingga makin bertambah nikmat yg kan diberikanNya….


Namun ketika pintu sangat darurat harus dibuka, ketika lebih banyak mudharat ketimbang manfaat yang didapat…ketika cinta kepada ALLAH menjadi drastis berkurang karenanya, maka peristiwa yang tidak pernah dicita-citakan ketika menikah harus diambil… dan Sang Maha Santun mengatur peristiwa pahit itu dengan elegan.

Allah membenci perceraian, sama bencinya dengan perselingkuhan yang dilakukan pasangan menikah dan perzinahan yang dilakukan oleh para lajang…KebencianNya karena peristiwa2 itu akan menggores, melukai bahkan me’nanah’kan batin hambanya bukan untuk menghilangkan sifat Rahman dan RaahimNya...karena itu DIA memberikan sarana untuk menghapus kekeliruan hambanya yang tidak luput dari dosa dan secara otomatis kesalahan-kesalahan ketika melakukan perjalanan hidupnya terhapus… tidak akan dikorekNya atau diungkit kembali…Penghapus itu bernama “Taubatan Nasuha”….

Tidak tertukar, dan tidak ada kata terlambat, semua hanya menuntut kita berkhusnudzon padaNya untuk memperoleh hikmah dibalik peristiwa….berkeluarga, bercerai atau lajang semua tergantung niat bisa halal, sunah, makruh bahkan haram dan untuk masalah niat, hanya pelaku dan Allah yang tahu …dan semua itu telah tercatat di Lauh MahfuzNya, rahasia Allah yang bertujuan untuk mencerdaskan keimanan manusia terhadap perjuangan hidup yang mesti dijalani….


Apapun status kita, hanya akan menunjukan kuasaNya menciptakan apapun secara berpasang-pasangan… malam dengan siang… bersatu dengan bercerai… sudah menikah dengan belum menikah….Wallahualam bissawab…

"Bila waktuku tiba...kuharap keridhaanMU terpancar cerah dan auraku berpendar dengan sempurna…Amien"

Rabbi laa tadzarnii fardaan wa anta khairulwaaritsyiin…Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. (Q.S Al-Anbiya:89)

Senin, 25 Mei 2009

ALUMNI SMPN 1 BDG'88 *lapan' lapan'*



Lepas Sekolah Dasar…kebanyakan dari kami adalah anak-anak yang masih mereka-reka perjalanan hidup kami selanjutnya… Ada yg karena orang tua, ikut kakak, tetangga, ikut teman SD atau saran guru sehingga kami memilih SMP yang konon Indonesian founding father, Soekarno pernah mengajar dan didirikan oleh seorang tokoh pergerakan Taman Siswa, Setiaboedhi Danoedirdja alias Douwes Dekker …. Kami adalah anak yang memiliki kepintaran diatas rata2 karena banyak dari kami yang mempunyai ‘NEM’ baik dan layak masuk ke SMP manapun tapi kami memilih atau dipilihkan masuk ke SMPN 1 Bandung dengan harapan menjadi NOMOR SATU….

Layaknya anak yang sedang bertumbuh…maka kamipun merasa ada perubahan-perubahan yang tidak hanya terjadi dengan lingkungan baru kami, namun dalam tubuh kami… tiba-tiba kami menjadi makhluk yang paling sering berdiri di depan cermin… bentuk-bentuk tubuh kami menunjukkan penonjolan disana sini…suara kami berubah….dan itu semua membingungkan bagi kami kala itu… terjadi perubahan pada pemikiran kami dari anak-anak menuju dewasa muda sehingga karena perkembangan otak yang pesat diperlukan hati yg bijak untuk memahami kami lebih dalam….

Kala memasuki tahap remaja, dimana otak kami bertambah besar maka kamipun mulai kritis, hati kami mulai sensitif dan kamipun mulai jatuh cinta demikian pula dengan ego yang ingin dipuaskan dengan membentuk kelompok-kelompok yang tak jarang membuat onar …

Ketika itu kami tidak mengerti mengapa tiba-tiba kami menjadi pembantah nomor wahid, omongan kami harus didengar dan eksistensi kami harus diakui… Kamipun kaget dengan pemikiran dan bantahan kami yang bisa membuat orang yg kami tuakan tercengang… ah setelah dewasa akhirnya kami sadari bahwa fase itu adalah fase kritis dalam hidup… jalan lurus atau bengkok yang kami tuju akan menjadi titik poin kami untuk menentukan langkah selanjutnya…

Tidak jarang setiap bulannya kami mendengar pengumuman dari TOA Ibu Meri tentang iuran SPP yang belum dibayar…tidak jarang kami mendengar gank sekolah kami tawuran dengan sekolah lain…tidak jarang kami mendengar teman kami ada yang membaca buku 'biru', mencoba lintingan rokok, tidak membayar makanan di kantin dan kenakalan-kenakalan remaja lainnya hanya untuk disebut EKSIS….

Guru-guru kami tercinta, maafkan kami bila kami terkadang menolak hal2 positif yang Bapak dan Ibu ajarkan…. Maafkan kami kalau kami sering membuat malu sekolah ini karena sepak terjang kami yang memble namun terasa kece bagi kami… Maafkan kami bila harapan-harapan Pahlawan tanpa jasa belum terlaksana seluruhnya pada kami….Kami hanyalah manusia-manusia yang mewarnai taman ksatrian sehingga ada bunga yang indah dan harum mewangi, pohon hijau yang meneduhkan tapi ada juga rumput liar dan gulma, yang kesemuanya memberi panorama alami taman imajiner yg bernama SMPN 1 Bandung lulus thn 1988…. Dan dengan kesadaran mendalam, kamipun memaafkan setiap perbuatan guru-guru kami yang terkadang terlalu berlebihan dengan tangan yang terlanjur mendarat ke raga karena kami menyadari bahwa guru juga manusia….

Ibu Bapak guru Kami tercinta, terimakasih atas ilmu budi pekerti, ketrampilan untuk hidup, ilmu hitung, gambar, sosial dan rekayasa yang telah diajarkan pada kami dengan suatu proses belajar mengajar CBSA yang indah untuk dikenang…

Bermula dari mimpi, akhirnya kami Alumni 88 berupaya mewujudkannya…menjaring teman2 yang telah terpisah-pisah 21 tahun tidaklah terlalu mudah namun berkat kerja cerdas dan bantuan teknologi semua bisa diwujudkan…. Dengan ikhlas, maka teman-teman dapat terus membuka pintu-pintu yang asalnya terkunci menjadi terbuka lebar membawa para alumnus menuju hari ini….terima kasih pada teman-teman yg telah memposisikan ‘a man in the right place’ sehingga tidak ada kerjaan yang dirasa sukar kecuali mudah, senang dan menyenangkan….Dan akhirnya hanya kesyukuran yang kami panjatkan ketika kami dapat melihat pertalian silaturahim itu kembali terjalin….

SMPN 1 Bandung & guru-guru kami yg terbaik, ijinkan Alumni 88 datang kembali dengan jabat erat persaudaraan dengan segenap ketulusan untuk berkumpul…dan ajang reuni ini sebagai kelahiran kembali keeratan di hati kami…bukan untuk menjadikan kami bangga karena merasa lebih kaya bagi yang berharta dan bukan juga menjadi ajang untuk merasa rendah diri bagi yang belum sejahtera… tapi kami hadir disini membawa KEBANGGAAN sebagai SAUDARA SEAKAR…SAUDARA SE SMP DI SMPN 1 BANDUNG yang lulus tahun 1988… Pertemanan bagi kami suatu rangkaian perpaduan hati ketika meninggalkan kehartaan, kegelaran dan kestatusan sehingga semua terasa padu dan kelanggengan Inshaallah akan terwujud….

Semoga alumni SMPN 1 Bandung’88 menjadi Nomor satu di dunia dan akherat dan selalu memperoleh kelapangan hati dan kelapangan jiwa ….Amien….

Selasa, 21 April 2009

TRAMPOLINE HATI....



Banyak yang tertinggal…
karenanya kubutuh pengungkit...
yg dapat membawaku lompat menuju angkasa....

Tak mengapa bila puncak belum tergapai...
Pentingku meraih tautan ...
dibuhul tali sang Cahaya di atas Cahaya ....

Bila “klik” terdengar…
jiwaku akan berputar-putar ...
diatas buhul tali yang kekokohannya Maha itu....

Putaran yg berlawanan arah jarum jam itu...
kunamakan pembelajaran ...
dan ketika proses itu harus selesai...
tidak hanya bintang yg dapat kugapai namun hingga langit ketujuh...

Trampoline
hati…..butuhku, bukan karena inginku…*wink*

Minggu, 19 April 2009

LEBIH DARI SEKEDAR CINTA....



Melihat pribadinya… cukup sekali aku merasa suka dan setelah itu rasa itu tidak pergi-pergi…awalnya, membuat aku kelimpungan sendiri dan terus mengolah rasa sehingga kata hati yang akhirnya berbicara….

Kuyakin tentang ‘rasa’ Allah yg memberikannya karena disetiap doaku sering aku meminta untuk diberikan rasa itu yang sudah sekian lama tidak aku punyai….

Seiring waktu akhirnya aku tahu bahwa ada keraguan dihati, yg membuat ragu pastilah karena kekurangan informasi sehingga langkah2 yg kuambil menjadi begitu blurrr…karena teknologi, aku mendapatkan informasi yg sedikit demi sedikit menguak keraguan itu…

Sepasang makhluk yg indah dalam pandanganku yg Allah sedang memanusiakannya karena hanya nilai ‘plus’ yang terlihat…manusia tidak ada yang sempurna hmmm dari berbagai arah Allah memberikan ketidaksempurnaan itu…Bila ada kesempatan kedua, atau ketiga maka aku adalah orang yang ‘ngiring bingah’ atas peristiwa itu…

Ya Allah, inilah yang aku suka dari ujung setiap kejadian…HIKMAH…Aku telah mendapat lebih dari sekedar cinta….

Jumat, 27 Maret 2009

Andungnda Sjamnur binti Hamidi



Andung adalah panggilan ‘nenek’ bagiku padanya…Lahir di Padang 21 Desember 1927, anak ke 4 dari 5 bersaudara… umur belasan tahun menikah dan 11 anak lahir dari rahimnya, 3 orang meninggal ketika kecil dan kelahiran yang kesebelas membuatnya harus dioperasi kandungan …. Ketika itu semua pasien di RSU Medan yang melakukan operasi itu meninggal kecuali Andung Sjamnur binti Hamidi

Beliau menjadi tulang punggung keluarga merantau dari kampung halaman ke kota Medan dan kemudian menuju Jakarta… dan karena kegigihan serta kerja cerdas dan kerasnya mampu mempunyai toko sebanyak 11 buah diberbagai tempat strategis, sehingga kebutuhan keluarganya bisa terpenuhi mampu melaksanakan rukun Islam ke-5 dan anak2nya bisa menuntut ilmu sampai perguruan tinggi bahkan di usia sepuhnya Andung bisa mandiri secara financial …

Andung Sjamnur berwatak keras, disiplin, jujur dan kegemaran membacanya menjadikan seorang yang enak untuk diajak berdiskusi… tetap up to date…. walau umurnya sudah sepuh…

Aku, cucu perempuan pertamanya, jangan tanya betapa sayangnya Andung padaku… Sewaktuku kecil Korespondensi adalah hal rutin yang aku dan Andung lakukan …buku-buku cerita anak-anak berseri mulai dari karangan Enyd Blyton, Kho Ping Ho atau fable-fabel lainnya Andunglah salah satu penyumbangnya, ketika perayaan kartinian tiba maka Andung yang paling sibuk membuatkan baju kebaya model terbaru…. Dan jangan Tanya angpao yang akan dia kasih kepada cucu-cucunya karena yang paling besar biasanya berasal dari Andung Sjamnur….

Sebagai cucu, aku adalah orang yang takut dengannya rasa itu makin menjadi setelah usiaku lepas 30 tahun, walaupun sebenarnya dia selalu baik kepadaku…ketakutanku krn aku belum setegar dirinya, belum bisa membahagiakan keluarga dan apa yang dia ambisikan untuk keturunannya belum terwujud padaku sehingga aku lebih baik menghindar krn walaupun sepuh dia tidaklah pikun, tetap berpikir straight forward bahkan terkadang kurang bisa berkompromi

Namun entah kenapa hampir tiga bulan ini bila aku berkunjung ke rumahnya, aku tidak merasakan keotoriterannya lagi… oleh2 untuknya yang selalu kubawa adalah roti plus ice cream yg menjadi makanan favoritenya, beliau lahap dgn selalu mengumbar senyum…

Malam Rabu, 25 Maret 2009, aku membaca News Feed di My FB dari seorang kawan: Tertawa yang ekstrim itu mengurangi jatah kebahagiaan kita di titik lainnya, MAKA tersenyumlah, karena tersenyum itu lebih seimbang, indah dan sederhana :) Allah menghadirkan sedih dan bahagia itu seimbang, kalau kita ambil jatah kebahagiaan kita secara berlebihan, maka biasanya hidup kita akan banyak mengalami kesedihan. Itulah keseimbangan.

Rabu Malam aku berangkat ke CafĂ© Mangkok Putih Citos untuk reuni meeting SMPN 1 Bandung, entah mengapa kala itu aku tertawa sambil keluar air mata saking lucunya cerita teman2… dan di mobil ketika pulang, aku teringat akan tulisan di FB itu…

Kamis pagi, yg bertepatan dgn Hari Raya Nyepi jam 06.00 aku mendapat telepon dari Mama kalau Andung meninggal Innalillahi wa inna ilaihi rojiun… syok juga mendengar berita itu karena beliau dalam keadaan sehat…bergegaslah aku kekediamannya…. Aku melihat Andung seperti tertidur nyenyak berbalutkan pakaian ihram yang akhir2 ini selalu menemaninya ketika tidur….

Aku, saudara dan kerabat, ikut mengumandangkan Yassin, memandikan, mengkafankan, menciumnya, mengantarkannya ke Masjid u/ dishalatkan, mengantarkannya kepekuburan dan melihatnya dimasukkan ke liang lahat…kemudian ditutup dengan ta nah, berdoa dan disepanjang perjalanan menuju ke rumah ada perasaan yang tidak sanggup aku katakan….

Ternyata seorang Andung yang bernama Sjamnur binti Hamidi telah membuatkan hikmah terbesar di paruh waktuku kali ini. Bila ini maksudnya keseimbangan itu maka…. Lapangkan kuburnya Ya ALLAH, Ampuni seluruh dosanya…. Jadikanlah Andung Sjamnur bidadari di syurga firdaus Mu….Amien….

Jumat, 27 Februari 2009

HIDUP BUKAN PILIHAN…



Masih ingat Lintang di Laskar Pelangi? Seseorang yg pintar tapi harus memperjuangkan hidupnya dengan cara memutar arah….

Kejadian seperti ini tidak hanya berlaku pada Lintang, walaupun dalam konteks yang berbeda… temanku, saudaraku dan akupun pernah mengalami hal yang sama. Ketika mengalaminya, serasa dunia tidak bersahabat dengan kita, merasa Allah membenci kita dan merasa sedang di azab di dunia….

Allah arrahman arrahim tidak ada wacana kejam kepada manusia yg Dia ciptakan, tapi Dia terlalu menyayangi umatnya sehingga diberi guratan-guratan kehidupan yang akan mempermanis bentuk manusia itu sendiri….

Hidup adalah perjuangan menujuNya dengan kesyukuran yang hanya akan menambah nikmatnya, dengan kesabaran yang akan membuat kita tidak terlalu takut menghadapi apapun ….dan dengan khusnudzon,selalu berbaik sangka kepadaNya meyakinkan bahwa kitalah yang kan jadi pemenangnya………… Allah sedang mengajarkan kita Ikhlas…sesuatu yg gampang diucapkan tapi perlu tempaan mental, jiwa, perasaan yang subhanallah ruar biasa untuk dijalani…Kata siapa hidup adalah pilihan?